Powered by Blogger.
RSS

Islamic Widget

Monday, December 5, 2011

Ketika cinta beristighfar

    Hari ini dan semalam adalah dua perkara yang sangat jauh berbeza dan adalah mustahil untuk disamakan.. Begitu juga dengan kehidupan seorang insan yang bergelar manusia, pasti merasakan semalam itu tinggal kenangan dan merasakan hari ini sebagai satu permulaan yang baru. Tapi berbeza dari sudut pandang sebagai seorang muslim yang mukmin.. memandang semalam sebagai bekalan untuk akhirat dan hari ini sebagai nilai tambah untuk akhirat selagi mana masih diberi ruang dan peluang untuk hidup di muka bumi Allah ini. Alhamdhulillah... beruntunglah bagi mereka yang dapat merasakan hari-hari kehidupannya dapat diisi dengan perkara kebaikan. 

          Bicara seorang musafir bermula di sini. Sedikit demi sedikit kehidupan yang gelap ditembusi oleh cahaya kebenaran. Entah dari mana datangnya cahaya yang menembusi jiwa dan hati yang penuh dengan karat-karat jahiliah. Orang kata "tak kenal maka tak cinta" dan bila tak cinta maka tiadalah makna sebuah pengharapan dari apa yang dicintainya. Jika manusia yang dicintainya pasti mengharapkan sebuah kasih sayang dan perhatian terhadap dirinya... Jika kebendaan yang dicintainya, pasti memilikinya menjadi pengharapan... Namun jika Allah yang dicintainya pasti pengharapannya tertumpu pada redha Allah. Seorang musafir ini meneruskan langkah pencariannya.... semuanya bermula KETIKA CINTA BERISTIGHFAR.

              Subuh yang hening menjadi saksi cinta ini, kain sejadah menjadi bukti sujudnya seorang musafir dan Al Quran kecil itu, sebagai lambang beristighfarnya sebuah cinta. 

Ketika cinta beristighfar, cinta manusia tidak lagi menjadi sandaran pengharapan bagi musafir itu.
Ketika cinta beristighfar, memiliki segala bentuk kebendaan juga tidak menjadi impian buat musafir itu,
Ketika cinta beristighfar, air mata ketakutan sering membasahi pipi musafir itu,
Ketika cinta beristighfar, langkahnya tersusun dan dipimpin oleh nakhoda iman,
Ketika cinta beristighfar, tidak ada lagi keraguan dalam kehidupan musafir itu,
dan....
Ketika cinta beristighfar, semua tindakannya hanya mengharap redha Allah...


        Musafir itu tidak lagi mengejar mimpi, apatah lagi berangan-angan sebuah kebahagiaan tanpa batasan. Semua ini berlaku apabila cintanya beristighfar lalu membelakangi mimpi-mimpi yang tak pasti realitinya.. Bicara hati musafir itu mengatakan, "mengapa perlu mengejar mimpi?? sedangkan janji Allah itu sudah pasti"  "mengapa harus mengejar mimpi?? sedangkan jalannya hanya perlu dilewati..." 

" Jika kamu menolong agama Allah, Allah akan menolong kamu dan mengukuhkan kedudukan kamu " [Muhammad :7]

             Musafir itu yakin, ini bukan mimpi.. ini sebuah janji.. janji Allah buat hambanya yang bertaqwa dan berazam untuk menjadi amilin dalam penerusan dakwah dan tarbiah... menjadi pewaris dalam menyebarkan risalah islam yang dibawa oleh junjungan besar Nabi Muhammad SAW.

" Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mahupun harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka membunuh atau terbunuh,(sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung." [At-Taubah: ayat 111]

            Musafir itu mengatakan ini juga benar.. dan ini juga janji Allah yang benar.. apakah hati dan jiwa masih lagi ingin bermimpi?? 

             Alhamdhulillah, cinta yang beristighfar itu benar-benar membuat musafir yakin dengan perjuangan dan pengharapannya.. Tiada lagi gentar dalam dirinya melainkan rasa takut jika cinta yang beristighfar itu kembali membentuk karat-karat jahiliah. 

             Ya Allah, kurniakanlah aku lisan yang lembut basah mengingati dan menyebut namaMU, hati yang penuh segar mensyukuri nikmatMU, serta badan yang ringan menyempurnakan ketaatan kepada perintahMU. Ya Allah kurniakanlah aku iman yang sempurna, hati yang khusyuk, ilmu yang berguna, keyakinan yang benar-benar mantap. Ya Allah kurniakanlah aku cara hidup yang jitu dan unggul, selamat dari mara bahaya dan petaka. HambaMU mohon Ya Allah kecukupan yang tidak sampai hingga terpaksa meminta jasa orang lain. Berikanlah aku Ya Allah iman yang sebenarnya sehingga aku tidak lagi gentar atau mengharap orang lain selain dari Engkau sendiri. Kembangkanlah naungan rahmatMU kepada ku Ya Allah, keluargaku serta sesiapa saja yang bersama-samaku. Janganlah Engkau biarkan nasib diriku ditentukan oleh diriku sendiri, walaupun sekadar sekelip mata atau sekadar masa yang lebih pendek dari itu... Sesungguhnya hambaMU ini benar-benar mengharap rahmat dan redhaMU. - Aku Musafir Iman...